Alam
Pengertian
Alam
Istilah
alam yang biasa kita pakai adalah alam semesta,jagat raya,universe
(inggris).Alam dalam pandangan Filsafat Pendidikan Islam dapat dijelaskan bahwa
alam berasal dari bahasa arab ‘alam yang seakar dengan ‘ilmu (pengetahuan) dan
‘alamat(pertanda).Ketiga istilah tersebut mempunyai korelasi makna.Alam sebagai
ciptaan Tuhan merupakan identitas yang penuh hikmah.Dengan memahami
alam,seseorang akan memperoleh pengetahuan.Dengan pengetahuan itu,orang akan
mengetahui tanda-tanda atau alamat akan adanya Tuhan.
Istilah
alam dalam Al-Qur’an datang dari bentuk jamak ‘alamiina,disebut sebanyak 73
kali yang termaktub dalam 30 surat.Pemahaman kata ‘alamin,merupakan bentuk
jamak dari keterangan Al-Qur’an yang mengandung berbagai interpretasi pemikiran
bagi manusia.
Dalam
bahasa latin,dunia atau alam semesta disebut dengan cosmos.Sedangkan ilmu
tentang alam dunia disebut cosmologi dan teori tentang penciptaan alam semesta
disebut cosmogony.Cosmogoni berasal dari bahasa yunani kosmos (dunia,alam raya)
dan gignesthai (lahir).Terkadang digunakan sebagai sinonim dengan kosmogoni.
|
Berikut
beberapa pengertian tentang kosmogoni :
1. Teori tentang asal
mula alam semesta.Dapat diungkapkan dalam bentuk mitos,spekulasi,atau ilmu
pengetahuan;
2. Penelitian sistematis
tentang asal usul alam semesta;
3. Cabang-cabang
astronomi yang mencari tahu asal-usul dan perkembangan benda-benda langit
beserta sistem-sistemnya;
4. Istilah ini mengacu
pada uraian,kisah,laporan tentang asal dunia, dan berlaku sama untuk
uraian-uraian spekualatif para astronom modern, dan laporan mitis yang kurang
canggih.
Bagi kaum
katalog,mendefinisikan alam sebagai “segala sesuatu selain Allah”.Bagi filosof
Islam,alam didefinisikan sebagai kumpulan maddat (materi) dan shurat (bentuk)
yang ada di muka bumi dan di langit.Sedangkan menurut perspektif Al-Qur’an,alam
adalah kumpulan yang sejenis dari makhluk Tuhan yang berakal atau memiliki
sifat-sifat yang mendekati makhluk berakal.
Asal
Mula Alam Semesta
Mengenai
asal mula alam semesta Allah telah menjelaskan di dalam Al-Qur’an
surat Al-Anbiya ayat 30 yang artinya sebagai berikut :
"Dan
apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu
keduanya dahulu adalah sesuatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara
keduanya. Dan daripada air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka
mengapakah mereka tiada juga yang beriman?"
Keterangan
yang diberikan Al-Qur’an ini bersesuaian penuh dengan penemuan ilmu pengetahuan
masa kini.Kesimpulan yang di dapat astrofisika saat ini adalah bahwa
keseluruhan alam semesta,beserta dimensi materi dan waktu,muncul menjadi ada
sebagai hasil dari suatu ledakan raksasa yang terjadi dalam sekejap.Peristiwa
ini dikenal dengan istilah “Bing Bang”,membentuk keseluruhan alam sekitar 15
milyar tahun lalu.Jagat raya tercipta dari suatu ketiadaan sebagai hasil dari
ledakan satu titik tunggal.Kalangan ilmuan modern menyetujui bahwa Bing Bang
merupakan satu-satunya penjelasan masuk akal dan yang dapat dibuktikan mengenai
asal mula alam semesta dan bagaimana alam semesta muncul menjadi ada.Dari ayat
tadi dapat diketahui bahwa bumi dan langit serta semesta raya itu
diciptakan,tidak muncul secara kebetulan.
Penciptaan
Alam Semesta
Al-Qur’an
telah menjelaskan bahwa sebenarnya seluruh kejadian di alam semesta ini,sudah
terjadi dan kejadiannya mengikuti segala rencana dan konsep yang sudah tertera
di dalamnya.Gambaran jelasnya,bahwa semua proses alam semesta ini mengikuti dan
merujuk pada segala yang tertuang dalam Al-Qur’an.
Dengan
kata lain,kejadian dunia ini adalah sebagai “cermin manifestasi” dan “kenyataan
lahir” dari rencana Allah yang sebenarnya telah diberitahukan kepada manusia
lewat Al-Qur’an,sebelum kejadian tersebut terjadi,dengan tidak ada tekanan
apakah manusia mau atau tidak memahaminya.
AL-Rasyidin
mengungkapkan bahwa Allah Swt menciptakan alam semesta ini tidak sekaligus atau
sekali jadi,akan tetapi melalui beberapa tahapan,masa atau proses.Dalam
sejumlah surah,Al-Qur’an selalu menggunakan istilah fi sittah ayyam,yang dapat
diterjemahkan dalam arti enam hari,enam masa,enam periode.Ada pun ayat yang
menjelaskan tersebut adalah Al-Araf : 54.
“Sesungguhnya
Tuhan kamu adalah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa.Kemudian dia
bersemayam di atas ‘Arst untuk mengatur segala urusan.Tiada seorang pun yang
akan memberi syafa’at kecuali sesudah ada izin-Nya.(Dzat) yang demikian itu
adalah Allah,Tuhan kamu.Maka sembahlah dia.Maka apakah kamu tidak mengambil
pelajaran?”
Dari
keterangan panjang di atas,mengenai penciptaan alam semesta alam semesta
ini,maka Al-Qur’an telah menerangkan bahwa alam diciptakan oleh Allah Swt
melalui tahapan dan proses dan tidak terjadi sekaligus.Dalam hal ini penulis
mengambil kesimpulan bahwa :
1. Alam semesta
diciptakan oleh Allah secara bertahap dan berproses;
2. Penciptaan alam
semesta terbentuk melalui enam masa atau enam hari atau enam periode.
Tujuan
Penciptaan Alam Semesta
Dalam
perspektif Islam, tujuan penciptaan alam semesta pada dasarnya adalah sarana
untuk menghantarkan manusia pada pengetahuan dan pembuktian tentang keberadaan
dan kemahakuasaan Allah Swt.Keberadaaan alam semesta merupakan petunjuk yang
jelas tentang keberadaaan Allah Swt. Oleh karena itu,dalam mempelajari alam
semesta, manusia akan sampai pada pengetahuan bahwa Allah Swt adalah Zat yang
menciptakan alam semesta.
Omar
menjelaskan bahwa alam semesta tercipta diperutukkan untuk manusia sebagai
penerima amanah dengan menjadi khalifah di muka bumi ini. Alam dapat menjadi
sumber ilham melalui potensi akal yang diberikan Allah swt kepada manusia untuk
mendapatkan ilmu pengetahuan dan hakikat-hakikat yang terdapat di dalam alam
semesta ini.Lebih lanjut beliau menjelaskan bahwa manusia akan memperoleh
manfaat dan keuntungan yang amat besar apabila manusia tersebut mampu dan
mengerti dalam memanfaatkan apa saja yang terdapat di alam semesta ini.
Al-qur`an dalam hal ini menjelaskan bahwa penciptaan alam
semesta bertujuan bukan menjadi seteru bagi manusia, bukan menjadi penghambat
manusia dalam berpikir dan berkembang, juga bukan menjadi musuh manusia, akan
tetapi alam semesta diciptakan oleh Allah Swt untuk bekerjasama dengan manusia
dengan menggunakan alam sebagai sumber dan mediasi untuk mendapatkan respon
ilmu, yang dapat membantu mereka dalam menjalankan amanah yang telah diberikan
Allah Swt sebagai khalifah dalam menjalankan roda kehidupan dan serta dalam
menjalankan kemaslahatan umat manusia seluruhnya.Kemudian juga di terangkan
bahwa alam semesta merupakan ladang ilmu bagi manusia yang darinya dapat
diperoleh berbagai manfaat dalam memenuhi segala kebutuhan manusia yang pada
akhirnya manusia itu akan dituntut untuk dapat mensyukuri atas apa-apa yang
mereka peroleh dan mereka nikmati dari pemberian Allah swt. Hal ini terlihat
dari firman Allah swt dalam surat an-nahl:14 yaitu:
“Dan
Dia-lah, Allah yang menundukkan lautan (untukmu), agar kamu dapat memakan
daripadanya daging yang segar (ikan), dan kamu mengeluarkan dari lautan itu
perhiasan yang kamu pakai; dan kamu melihat bahtera berlayar padanya, dan
supaya kamu mencari (keuntungan) dari karunia-Nya, dan supaya kamu bersyukur”.
Untuk
lebih jelas bagaimana hakikat dari tujuan serta fungsi penciptaan alam semesta
adalah sebagai berikut:
1. Penciptaan alam
semesta bertujuan untuk memperlihatkan kepada manusia bahwa Allah swt adalah
Maha Pencipta seluruh alam dengan segala kemuliaanNya dan segala kekuasaanNya
(Q.S Al-Dukhan : 38-39);
2. Al-qur`an secara tegas
menyatakan bahwa tujuan penciptaan alam semesta ini adalah untuk memperlihatkan
kepada manusia akan tanda-tanda keberadaan dan kekuasaan Allah Swt ( Q.S
Fushshilat : 53);
3. Alam semesta
diciptakan sebagai bahan dan sumber pelajaran serta pengamatan bagi manusia
untuk menggali khazanah rahasia Allah Swt dengan akal dan pengamatan untuk
dapat menyumbangkan suatu kebajikan dan faedah manusia seluruhnya yang pada
akhirnya manusia akan memahami apa hakikat diciptakannya alam (Q.S Yunus : 4);
4. Alam semesta
diciptakan Allah Swt untuk kepentingan manusia, untuk memenuhi kebutuhan
manusia selama hidup di permukaan bumi ini.(Q.S Ibrahim : 33);
5. Alam semesta ini
diciptakan bertujuan untuk menunjuk manusia sebagai Khalifah yang mengemban
amanah dari Allah.(Q.S Al-baqarah: 30).[5]
waaaww,, allah sungguh sungguh maha kuasa ,,
ReplyDelete